Manusia adalah yang mahluk istimewa yang diciptakan Tuhan karena memmiliki
akal budi. Melalui akal budi manusia dapat hidup sesui dengan apa yang ada
tempat di mana dia hidup. Perkembangan
yang dialami oleh menusia menjadikan dia lebih matang dalam menjalani kehidupan
ini. Dewasa awal merupakan masa permulaan dimna seseorang mulai menjalani
kehidupan ini. Dewasa aal merupakan masa permulaa dimana seseorang mulai
menjalani hubungan secara intim dengan lawan jenis. Hurlock (1993) dia
mengemukakan beberapa karakteristik dewasa awal dan pada salah satu intinya
dikatakan bahwa dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian diri dengan cara
hidup baru dan memanfaatkan kebebasan yang diperolehnya. Dari segi fisik masa
dewas awal adalah masa dari puncak perkembangan fisik. Perkembangan fisik
sesudah masa ini mengalami degradasi sedikit-demi sedikit,mungkin mengikuti
umur seseorang menjadi lebih tua. Pada segi emosional, pada masa awal adalah
masa dimana motivasi untuk meraih sesuatu sngat besar yang didukung oleh fisik
yang prima. Oleh karna itu, ada steriotipe yang megatakan yang mengatakan bahwa
masa remaja awal dan masa dewasa awal
adalah masa dimana lebih mengutamakan fisik dari pada kekuatan fisik daripada
kekuatan rasio dalam suatu masalah.
Dewasa awal juga sering disebut juga dewasa muda yaitu antara umur 20-40
tahun merupakan tahapan yang paling dinamis sepanjang rentang kehidupan
manusia, sebab seseorang mengalami banyak perubahan perubahan progresif secara fisik, kogitif maupun
psikologis-emosional, untuk menuju integrasif secara fisik ,kognitif maupun
psikososio-emosional, untuk integrasi kepribadian yang semakin matang dan
bijaksana. Seseorang dewasa telah menunikan tugasnya perkembangan masa remaja
seprti telah menyelesaikan pendidikan menengah maupun atas, mengikuti dan
menamatkan pendidikan tinggi (unuversitas) ,meniti maupun meraik puncak
kalir,menikah membentuk dan menikah membentuk dan membina rumah tangga baru,
berpartisipasi sebagai warga negara yang
aktif dan produkrif.
A.
PENGERTIAN DEWASA AWAL
Dewasa awal
adalah peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan pencarian
identitas diri, pada masa awal dewasa, identitas diri ini didapat secara
sedikit-demi sedikit sesui dengan umur kronologis dan mental age-nya.
Berbagai
masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal, dewasa awal
adalah masa peralihan dari ketergntungan kemasa mandiri, baik dari segi
ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri dan pandangan tentang masa depan
sudah realistis.
Erickson( dalam
Monkas, Knoers & Haditono 2001) mengatakan bahwa seseorang yang digolonkan
dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat dan
komunikatif dengan atau melibatkan kontak seksual. Bili gagal dalam bentuk
keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi ( merasa tersisihkan
dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan orang lain).
Hurlock (1990)
mengatakan bahwa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai kira-kira 40
tahun, saat perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya
kemampuan reproduksi.
Pada penelitain
menyebutkan bahwa salah satu tugas perkembangan pada masa dewasa awal (18-40
tahun) adalah mencari pasangan hidup (havighust
dalam moks, 2001: 290), yang selanjutnya akan diteruskan pada proses
pembentukan dan membina keluarga . pada akhir usia 20 tahun pemlihan struktur
hidup menjadi semakin penting. Pada usia antara 28-38 tahun pemilihan struktur
kehidupan ini menjadi lebih tetap dan stabil. Dalam fase-fase kemantapan (
33-40 tahun ) orang dengan kemantangannya mampu menemukan tempatnya masyarakat
dan berusaha untuk memajukan karier sebaik-baiknya. Pekerjaan dan kehidupan
keluarga memmbentuk struktur peran yang memunculan aspek-aspek keperibadian
yang diperlukan dalam aspek tersebut (Levision dalam monks, 2001: 296) lebih
lengkapnya lagi mengenai batasan masa
dewasa awal akan di uraikan pad bagian ini .
Secara hukum
seseorang dikatakan dewasabila dia sudah menginjak usia 21 tahun (meski belum menikah) atau sudah menikah
(meskipun belum berusia 21 tahun ). Di indonesia batas kedewasan adalah 21
tahun. Hal ini berarti bahwa usia
seseorang sudah dianggap dewasa dan
selanjutnya sudah dianggap sudah mempunyai tanggung jawab perbutan-perbuatanya.
(Monks, 2001 : 291) dikatakan oleh Hurlock ( 1990) bahwa seseoang dikatakan
dewasa bila telah memiliki kekuatan tubuh secara maksimal, siap berproduksi,
dan telah diharapkan telah memiliki kesiapan kognitip, afektif, dan psikomotor,
serta dapat diharapkan memainkan peranya bersama dengan individu-individu lain
dalam masyarakat.
Setiap kebudaan
dapat membuat perbedaan usia seseorang dapat dikatakan dewasa secara resmi,
yang pada umumnya didasarkan pada perubahan-perubahan fisik dan psikologi
tertentu. Dalam hal ini Hurlock (1990: 246) membagi masa dewasa menjadi tiga
periode, yaitu :
ü Masa dewasa awal ( 18-40 tahun)
Pada masa ini perubahan-perubahan yang tampak antara
lain perubahan dalam hal penampilan, fungs-fungsi tubuh, minat, sikap, tinhkah
laku sosial.
ü Masa dewasa madya (40-60 tahun)
Pda masa ini kemampuan fisik dan psikologis seseorang terlihat mulai menurun. Usia dewasa
madya merupakan usia transis dari adulthood ke masa tua. Transisi itu terjadi
baik pada fungsi fisik dan psikisnya.
ü Masa dewasa akhir ( 60 –
meninggal)
Pada masa dewasa lanjut, kemampuan fisik maupun
psiklogis megalami penurunan yang sangat cepat, sehingga seringkali individu
tergantung pada orang lain. Timbul rasa tidak aman karena faktor ekonomi yang
menimbulkan perubahan pada pola hidupnya.
B.
CIRI –CIRI MASA DEWASA AWAL
Hurlock (1996), menguraikan secara ringkas
ciri-ciri dewasa yang menonjol dalam masa-masa dewasa awal sebagai berikut:
1.
Masa dewasa dini sebagai masa pengaturan masa
Masa dewasa awl merupakan masa pengaturan. Pda masa
ini individu menerima tanggung jawab sebagai orang dewasa. Yang berarti seorang
pria mulai membaentuk bidang pekerjaan yang ditangani sebagai karirnya, dan
wanita diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibi dan pengurus rumah
tangga.
2.
Masa dewasa dini sebagai usia produktif
Orang tua merupakan salah satu peran yang paling
penting dalam hidup orang dewasa . orang yang kawin berperan sebagai orang tua
waktu saat ia berusia duapuluh atau tigapuluh tahun.
3.
Masa dewasa dini sebagai masa bermasalah
Dalam tahun-tahun awal masa dewasa banyak masalah
baru yang harus dihadapi seseorang. Masalah-masalah baru ini dari segi utamanya
berbeda dengan dari masalah yang sudah dialami sebelumnya.
4.
Masalah dewasa dini sebagai masalah ketegangan
emosional.
Pada masa ini banyak individu sudah mampu
memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi secara baik sehingga lebih stabil
dan lebih tenang.
5.
Masa dewasa sebagai masa terasingan sosial
Keterasingan diintensikan dengan adanya semangat
bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam karir, sehingga keramahtamahan masa
remaja diganti dengan persaingan dalam masyarakat dewasa.
6.
Masa dewasa dini sebagai masa komitmen
Setekah menjadi orang dewasa, individu akan
mengalami perubahan, dimana mereka akan memiliki tanggungjawab sendiri dan
komitmen-komitmen sendiri.
7.
Masa dewasa dini sering merupakan masa ketergantungan
Meskipun telah mencapai status dewasa, banyak
individu yang masih tergantung pada orang-orang tertentu dalam jangka waktu
yang berbeda-beda. Ketergantungan ini mungkin pada orang yang membiayai
pendidikan.
8.
Masa dewasa dini sebagai masa perubahan nilai
Perubahan karena adanya pengalaman dan hubungan
sosal yang luas dan nilai-nilai itu dapat dilihat dari kacamata orang dewasa.
Perubahan nilai ini disebabkan karena beberapa alsan yaitu, individu ingin
diterima oleh anggota kelompok orang dewasa, individu menyadari bahwa kelompok
sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan dan
perilaku.
9.
Masa dewasa dini masa penyesuain diri dengan dengan
cara hidup baru.
Masa individu banyak mengalami perubahan dimana
gaya hidup baru paling menonjol dibidang perkawinan dan peran orang tua.
10.
Masa dewasa dini sebagai masa kreatif.
Orang yang dewasa tidak terikat lagi oleh ketentuan
dan aturan oang tua maupaun guru –gurunya sehingga terbebas dari belenggu ini
bebas untuk berbuat apa yang mereka inginkan bentuk kreatifitas ini tergantung
dengan minat dan kemampuan individual.
C. ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN
secara umum, mereka yang tergolong dewasa
muda ( young ) ialah mereka yang
berusia 20-40 tahun. Menurut seorang ahli psikologi perkembangan, Santrock (1999)termsuk masa transisi, baik secara
fisik (physically trantition) transisi
secara itelektual (cognitive trantition), serta transisi peran sosial (social role trantition).
1.
Aspek perkembangan fisik
Dari pertumbuhan fisik, menurut santrock ( 1999)
deketahui bahwa dewasa muda sedabng mengalami peralihan dari masa remaja untuk
memasuki masa tua. Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut masa
tanggung ( akhil balik), tetapi sudah tergolong sebaagai seorang pribadi yang
benar-benar dewasa (maturity). Ia tidak diperlakukan sebagai seorang anak
remaja, tetapi sebagaimana layaknya orang dewasa lainnya.penampilan fsiknya
benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainya,
misalnya bekerja, menikah dan mempunyai anak. Ia dapat bertindak secara
bertanggungjawab untuk dirinya ataupun orang lain( termasuk keluarganya).
Segala tindanya sudah dikenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila
terjadi pelanggaran akibat dari tindakannya akan memperoleh sangsi hukum (
misalnya denda, terkena hukuman pidana atau perdata). Masa ini ditandi pula
dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus, perubahan
suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi. Dengan demikian aspek-aspek
meliputi beberapa hal yaitu:
ü Kekutan dan energi
Selepas dari bangku pendidikan
tinggi, seseorang dewasa muda berusaha menyalurkan seluruh potensinya, untuk
menembangkan dirinya melalui jalur karier. Kehidupan karir sering kali menyita perhatian dan energi sebagai
seorang individu. Hal ini karena mereka sedang merintis dan membangun kehidupan
ekonomi agar benar-benar mandiri dari oang tua. Selain itu, mereka memiliki
energi yang tergolong luar biasa, seolah-olah mempunyai kekutan eksra bila asyik
dengan kerjaanya.
ü Ketekunan
Untuk dapat mencapai kemapanan
ekonomi (economically established), seseorang harus memiliki kemampuan kerja
yang disertai ketekunan. Ketika menemukan posisi yang sesuai dengan minat,
bakat, dan latarbelakang pendidikannya. Mereka akan tekun melakukan tanggung
jawab pekerjaanya dengan baik. Pada mereka yang membujang apabila pekerjaan
tidak sesui dengan kariernya maka ia akan mencari pekerjaan yang lain.
Sedangkan bagi mereka yang sudah menikah akan terus mengembangkan karirnya
walaupun tidak sesui dengan bidang kriernya karena takut mengalami kegagalan.
ü Motivasi
Maksud dari motivasi disini
adalah dorongan yang berasal dari keadaran diri untuk dapat meraih keberhasilan
dalam suatu pekerjaan. Dengaan kata lain, motivasi yang dimaksud adalah
motivasi internal. Orang yang memiliki motivasi internal, biasanya ditandai
dengan usaha keras tanpa dipengarahi lingkungan eksternal, pada seseorang akan
bekerja secra tekun sampi benar-benar mencapai suatu tujuan yang diharapkan,
tanpa putus asa walaupaun memperoleh hambatan atau rintangan dari ligkungan
eksternal.
2.
Aspek perkembangan kognitif
Masa perkembangan dewasa muda (young adulthood)ditandai dengan keinginan mengaktualisasikan segala
ide dan pemikiran yang dimatangkan selama mengikuti pendidikan tinggi
(universitas/akademi). Mereka bersemangat untuk meraih tingkat kehidupan
ekonomi yang tinggi( mapan). Ketika memasuki masa dewasa muda. Biasanya indiviu
telah mencapai pengusaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang matang. Dengan
modal itu, seseorang individu siap untuk menerapkan keahlian tersebut kedalam dunia pekerjaan.
Denadn begitu individu mampu memecahkan masalah secara sistematik dan mampu
mengembangkan daya inisiatif-kreatifnya sehingga ia memperoleh
pengalaman-pengalaman baru. Dengan pengalaman tersebut, akan akan mematangkan kulitas
mentalnya makn baik.
1.
Tipe-tipe intelektual pada masa dewasa awal
Sementar itu, setelah melakukan beberapa penelitian
jangka panjang, para ahli
(seperti Baltes dan Baltes, Baltes dan Schaien, Willis
dan Baltes), menimpulkan ada beberapa tipe intelektual, yaitu intelegensi kristal
( csiztalized intelligence).
Flesiksibilitas kognitif (cognitve
flexibility), fleksibilitas visio-motor (visuomotor flexibility), dan visualisasi (visualazation), (Turner dan Helms, 1995).
ü Visualisasi, yaitu kemampuan
individu muntuk melakukan proses visual. Misalnya, bagaimana memahami gambar-gambar
yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
ü Fleksibilitas kognitif, adalah
kemampuan individu memasuki dan menyesuakan diri dari pemikiran yang satu
kepemikiran yang lain.
ü Fleksibilitas visuamotor, adalah
kemampuan untuk menghadapi sesuatu masalah dari yang termudah kehal yang lebih
sulit, yang memerlukan aspek kemampuan visual/ motorik ( penglihatan,
pengamatan, dan keterampilan tangan).
ü Intelegensi kristal, adalah
fungsi keterampilan mental yang dapat digunakan individu itu, yang dipengaruhi
berbagai pengalaman yang diperoleh melalui proses belajar dalam dunia
pendidikan.
3.
Aspek Perkembangan Psikososial
Sebagian besar golongan dewasa
muda telah menyelesaikan pendidikan sampaai taraf universitas dan kemudian
mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaanya. Selain bekerja, mereka
akan memasuki kehidupan pernikahan, pembentukan eluarga baru, memelihara
anak-anak dan tetap harus memperhatikan orang tua yang semakin tua. Selain itu,
dewasa muda mulai memebentuk keluaga denagn pasangan kehidupanya yang telah
dibina sejak masa remaja/masa sebelumya.
Havighurst (turner dan helms, 1995) mengemukakan tugas-tugas, perkembngan
dewasa muda, di antaranya:
ü Mencari dan menemukan calon
pasangaan hidup. Setelaah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin
memiliki kematangan fosiologis (seksual) sehingga mereka siap tugaas
reproduksi, yaitu mampu melakukan hubungn seksual dengan lawan jenisnya,
asalkan memenuhi persyartan yang syaah (perkawinaan resmi).
ü Pembina kehidupan rumah tangga.
Papalia, olds,dan feldman(1998;2001) menyatakan bahwa golongan dewasa sekitar
antra 21-40 tahun. Dari sini mereka men-persiapkan dan membutuhksn diri bahwa
mereka sudah mandiri secara ekonomi, artinya sudah tidak tergantung lagi pada
orang tua,sikap mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena
sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang
baru.
ü Menjadi warga negara yang
bertanggungjawab. Warga negara yang baik adalah dambaan setiap orang yang ingin
hidup tenang, damai, dan bahagia, ditengah-tengah masyarakat. Warga negara yang
baik adalah warganegra yang taat dan patuh pada aturan perundang-undangan yang
berlaku.
ü Meniti karier dalan rangka
menetapkan ekonomi rumah tangga. Usia menelesaikan pendidikan formal ditinggkat
SMU, akadeemi atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna
menerapkan ilmu dan keahlianya. Dengan mencapai prestasi kerja yang baik,
mereka akan mampu membei kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar
mencapai kebaikan hidup dan dapat mentesuiakan dri dan bekerja sama dengan
pasangan hidup masing-masing.
4.
Kesehatan
Masa dewasa
awal adalah masa dimana seseorang mencapai puncak kemampuan fisik dengan
kondisi yang paling sehat. Namun pada masa kemampuanfisik individu mulai
menurun. Kekuatan dan kesehatan otot mulai menurun sekitar 30-an. Pada masa ini
beberapa individu berhenti berpikir tentang gaya hidup pribadi akan
mempengaruhi kesehatan hidup mereka sealnjutnya pada kehidupan dewasa dalam
setudi longitudinal, kesehatan fisik diusia
30 tahun dapat memperidiksi kepuasan hidup pda usia 70 tahun yang mana banyak
terjadi pada laki-laki daripada perempuan. Pada masa awal dewasa, sistem indea
individu mengalami sedikit perubahan, tetapi lensa mata kehilangan
elastsitasnya dan menjadi kurang mampu mengubah bentuk dan fokus pada
benda-benda yang berjarak dekat. Pendengaran mencapai puncak pada masa rmaja
dan tetap konstan pada permulaan dewasa wal, tetapi mulai mengalami penurunan
pada masa dewasa awal. Pada pertangahan sampai menjelang 20-an, jaringan lemak
tubuh bertambah. Kondisi kesehatan dewasa muda dapat ditingkatkan denagn
mengurangi gaya hidup yang merusak kesehatan. Menurut Hurlock, puncak efiensi
fisik biasanya tercapai pada usia empat puluhan. Oleh karna itu, pada masa
dewasa muda lebih mampu menghadapi dan mengatasi masalah secara fisik sehingga
penyesuaian fisik berjalan dengan baik. Pada masa ini individu sudah menyadari
adanya kekurangan fisik pad dirinya namun juga menyadari bahwa ia tidak dapat
menghapus kekuranganya tapi masih mampu untuk memeperbaiki penampilan, hal ini
menimbulkan minat yang yang menyakut pada diet, olahraga dan aspek kecantikan.
Minat akan penampilan ini akan bekurang menjelang usia 30-an, karena dirasa
makin kuatnya ketegangan dalaam pekerjaan dan rumah tangga.
D.
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN AWAL DEWASA
Optimalisasi perkembangan dewasa
awal mengacu pada tugas-tugas perkembngab dewasa awal menurut R.J Havighurt (
Op Cit,1953:31-32), telah mengemukakan rumusan tugas-tugas perkembangan
dalam masa dewasa awal sebagai berikut:
1.
Memilih
teman bergaul( sebagai calon suami istri)
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda
semakin memiliki kematangan fisiologis ( seksual), sehingga mereka siap
melakukan tugas reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual denagn lawan
jenisnya. Mereka kan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok dijadikan
pasangan dalam perkawinan atau membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kiteria
usia, pekerjaan, atau suku baangsa tertentu, sebagai persyaratan pasanagan hidup.
2.
Belajar
hidup bersama suami istri
Dari pernikahannya, dia akan saling menerima dan
memahami pasangan masing-masing, saling menerima kekurangan dan saling membantu
membangun rumah tangga. Terkadang terdapat batu sandungan yang tidak bisa
dilewati,sehingga berakibat pada perceraian. Ini terjadi karena kuranganya
kesiapan atau ketidak dewasaan dalam menanggapi masalah yang dihapi bersama.
3.
Mulai
hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga
Masa dewasa yang memiliki waktu sekitar 20 tahun
(20-40) dianggap sebagai rentang yang cukup panjang. Terlepas dari panjang atau
pendek rentang waktu tersebut, golongsn dewasa muda berusia di atas 25 tahun,
umumnya telah menyelesaikan pendidikan minimal setingkat SLTA/SMU,Akademik,
universitas. Selain itu, sebagian besar diri mereka yang telah memasuki dunia
pekerjaan guna meraih karier tertinggi. Dari sini, mereka mempersiapakan dan
membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara ekonomis, artinya sudah tidak
tergantung lagi pada orang tua. Sikap mandiri ini merupakan sikap positif bagi
mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan
rumah tangga yang baru. Dan belajar mengasuh anak-anak.
4.
Mengelola
rumah tangga
Setelah menjalani pernikahan, dia akan berusaha mengelola
rumah tangganya. Dia akan berusahaa membentuk, membina,dan mencapai kebahgian
hidup. Merak harus dapat menyesuaikan diri dan bekerjasama dangan pasaangan
hidup. Mereka harus dapat menyesuiakan
diri dan bekerja sama dengan paasaangan maasing-masing.merekaa juga harus
melahirakan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalaam kelurga.
Selain itu, tetap menjalani hubungan baik denagn kedua orang tua ataupun
saudara-saudaranya yang lain.
5.
Mulai
bekerja dalaam suatu jabaatan.
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU,
akademi atau universitas, umumnya dewas muda memasuki dunia kerja, guna
menerapkan ilmu dan keahlianya. Sesui minat dan bakat yang dimiliki, serta
memberi jaminan keuangan masa depan yang baik. Bila merasa cocok dengan karier
tersebut, mereka akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja.
Sebaaliknya, bila tidak atau belum cocok antara minat /bakat dengan jenis
pekerjaan, mereka akan behenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai denagn
selera. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan
semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka bersaing dengan teman
sebaya ( atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja.
6.
Mulai
bertanggungjawab sebagai wargaa negara secara layak
Warganegara yang baik adalah dambaan baagi setiap
orang yang ingin hdup tenang, damai, dan bahagia ditengah-tengah
masyarakat.warganegara yang baik adalah warganegara yang taat dan patuh pada
tata aturan perundang-undangan yang berlaku.
7.
Memperoleh
kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
Masa dewasa awal ditandai juga dengan membentuk
kelompok-kelompok sesui dengan nilai-nilai yang dianutnya. Salaah satu contohny
adalah membentuk ikaatan sesui dengaan profesi dan keahlian.
E. MASALAH PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
Denagn perkembngan
usia, semakin bertambah pula masalah-masalah yang menghampiri. Dewasa awal
adalah masa transisi, dari remaja yng hura-hura kemasa yang menuntut tanggung
jawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa banya orang dewasa awal mengalami
masalah-masalah dalam perkembangannya. Masalah-masalah itu antara lain:
1.
Penentuan
identitas diri ideal vs kekaburan
identitas.
2.
Kemandiriaan
vs ketidak mandirian.
3.
Sukses
meniti jenjang pendidikan dan karier vs kegagalan menempuh jenjang pendidikan dan
karier.
4.
Menikah
vs tidak menikah (lambat menikah)
5.
Hubungan
sosial yang sehat vs menarik diri.
Dalam menjalani masa dewasa awal, ada beberapa masalah
yang menjadi penghambat perkembngan. Khususnya dalam masa awal dewasa, diantara
penghambat yang sangat penting sehingga menyukarkan penguasaan tugas-tugas
perkembangan, diantaranya:
ü
Latihan
yang yang tidak berkesinambungan (discontinuities); sebagai salah satu
penghambat pengusaan tugas-tugas dewasa awal, berhubungan erat dengan pengalaman-pengalaman
belajar dan latihan masa lalu.
ü
Pelindungan
yang berlibihan (over protectiveness); bersangkutan dngan pola asuh orangtua
yang pernah dialami dalam masa kanak-kanak.
ü
Perpanjnagan
pengaruh-pengruh pee-group (prolongation of peer-group influences); satu
diantara penghambat bagi orang dewasa awal dalam menguasai tugas-tugas
perkembangan. Disini akan terlihat pengaruh kelompok-kelompok, kushus bagi
perkembangan dewasa awal.
ü
Inspirasi-inspirasi
yang tidak realistic (unrealistic aspiration); kesukaran-kesukaran dewasa awal,
dapat ditimbulkan oleh oleh konsep-konsep yang tidak realistis dalam benak
dewasa awal ( yang baru meninggalkan masa remaja ) tentang apa yang di harapkan
dengan apa yang didapat capai.
F. PERILAKU PERKEMBANGAN PENGHAYATAN IDENTITAS DAN
NILAI-NILAI AGAMA DALAM KEHIDUPAN SEHRI-HARI
Dalam tahap awal perkembangan psikososial (dari
Erikson) setelah memperoleh pemenuhana kebutuhan dasar pada diri anak., tumbuh
perasaan memoercai pihak otoritas. Disini anak belajar mempercai orang lain,
terutama pada orang dewasa yang telah memelihara dan memeberi kasih sayang. Dan
memberi konsep baik dan buruk. Dari sisi perkembangan kognitip (dari kohlberg),
yakni masalah pre-oprasionalan, pemikiran anak terbuka terhadap kemungkinan
yang baru. Mereka beranggapan antara fantasi dan kenyataan (realistis) terjadi
secara bersamaan. Salah dan benar merupakan konsekwensi dari perbuatan yang
dilakukannya. Sebagai anak-anak, mereka berusaha memahami kekuatan yang
mengatur (mengontrol) kehidupan dunia. Mereka saling berbuat khayalan-khayalan
(imajinasi), bentuk kekuasaan atau macam kekuatan yang menyebabkan kelangsungan
hidup mahluk maupun isi dunia. Bentuk-bentuk imajinasi yang muncul, bagaimana menggambarkan
tentang neraka, surgaa, yang pernah diceritakan orang tua atau yang dibaca-dalm
buku-buku.citi khusus imajinasi anak-anak masa ini, ditandai denagan imajinasi
yang irasional ( irasional image),
sebab kapasitaas kognitipfnya yang masih bersifat preoprasional. Selain itu,
karena sikap yang egosentris, anak-anak sulit membedakan pandangan sendiri
dengan pandangan dari orang tua , dalam pikiran mereka tergambar adanya
keharusan seseorang ( manusia ) untuk patuh (obedience)
agar memeperoleh ganjaran (berkat) dan gukuman bagi orang yang tidak patun.
Pada usia
ini seseorang mulai meningkatkan kepercayaan terhadap hal-hal yang abstrak.
Kepercayaan akan tuhan, tetapi ibadahnya menurun karena sibuk dengan ekonomi
dan karier. Dari bertambahnya usia sehingga mencapai pada usia akhir pada usia
muda yaitu usia 40, seseorang bisa mencapai tahapan keyakinan keagamaan yang
tinggi.
Keyakinan
ini berkaitan system keyakinan transcedental yang melampaui, seluuh ajaran agama
atau kepercayaan didunia. Orangg yang telah mencapai tahap ini tidak memiliki
pandangan yang sempit, yaitu hanyanterbatas pada ajaran agamanya saja.
Pandangan telah menyeluruh (komprehensip, holistk, integratif) dan menembus
menembus sekat-sekat kesukuan, kebangsaan, keagamaan, jenis kelamin dan strata
sosial. Segala hal yang bersifat paradox dan menimbulkan pertentangan telah
dihapuskan. Yang ada hanyalah kesederajatan, ksejahteraan, kesetaraan dan
kesamaan manusia dihadapan Tuhan Yang Maha Esa. Baik yang
kaya-miskin,pandai-bodoh, berkulit hitam-putih,dan laki-laki perempuan
dihadapan Tuhan sama, yang membedakanya adalah ketakwaanya.
.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, E. B.
(1994). Psikologi perkembngan, suatu
pendekatan sepanjang rentaang kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Morks, F.J.,
Knoers. A.M.P & Hadinoto S.R (2001). Psikologi
perkembangan: pengantar dalam berbaagai bagianyaan. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Santrock (2007)
. perkembngan anak jilid 1. Jakata :
Erlangga
Santrock
(2002). Life- span development (
perkembangan masa hidup), jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Mappiare, Andi
(1983). Psikologi orang dewasa.
Surabaya: usaha nasional.
Julius, dkk.
198 Drs. Johan W Kandau (1991). Psikologi
umum, Jakarta :PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sumber dari
internet
3. Hubungan
Sikap terhadap Penundaan Usia Perkawinan dengan Intensi Penundaan Usia
Perkawinan: http/www.averroes.or.id / 2009/03/21
4. Qalbinur. Periodesasi Perkembangan
Masa Dewasa Awal.
http//qalbinur.wordpress/2009/03/27.